Cari di Blog Ini

Jumat, 08 November 2013

Beberapa Kesalahan Umum Di Dalam Perkuliahan Dan Tips Mengatasinya

  •   Kuliah karena terpaksa

Melihat anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja mereka lakukan.. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi pengen cepat-cepat diwisuda.alangkah baiknya sebuah perkuliahan diawali dengan niat sendiri, tanpa ada paksaan dari orang lain.


  •  Salah jurusan


Kalah dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati. agar terhindar dari hal seperti ini alangkah baiknya persiapan dalam memilih jurusan dilakukan sejak sedini mungkin, tidak hanya terfokus pada suatu jurusan, melainkan memiliki target yang lain. agar apabila anda gagal didalam sebuah jurusan, anda masih memiliki jurusan cadangan.
 

  • Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu


Anak Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran, begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya. disini kesadaran seorang anak merupakan jalan penyelesaian satu2nya, karena kebiasaan seperti ini agak sulit untuk dihilangkan.kehidupan bebas merupakan hal negatif pertama yang harus dihindari saat kuliah.
 

  •  Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan atau Ormas


Tingkat Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga, pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas lagi.sebagai sesorang yang hendak memasuki fase dewasa, harusnya seorang anak kuliah mampu memanagement waktunya.adakalanya kita berorganisasi, namun jangan pernah kita lupakan tujuan awal dan utama kita berada di dalam dunia perkuliahan tersebut, lakukanlah hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan diri sendiri.
 

  •  Menekuni hobi secara berlebihan


Soft Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll. apabila hal-hal tersebut dilakukan pada waktu yang tepat, seharusnya hal ini bukan merupakan sebuah masalah terhadap seorang anak kuliah, namun apabila dilakukan secara berlebihan, maka akan berdampak pada stamina dalam mengikuti perkuliahan, sehingga saat jam perkuliahan mahasiswa seringkali tidak beremangat atau letih setelah menjalani beberapa aktivitas tersebut.
 

  •  kuliah sambil kerja


Kerja terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus? Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.namun seseorang hendaknya mampu menyelaraskan antara pekerjaan dan kuliah, yaitu dengan mencari waktu pekerjaan yang sesuai dan tidak mengganggu proses perkuliahan, kerja?? why not? kuliah jalan terus!!
 

  • Anggapan Yang Salah 

Salah satu anggapan yang umum yaitu Tidak adanya jaminan, inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih lama kuliah daripada lama nganggur.. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur? Yang sudah sarjana saja banyak yang nganggur kok. nah untuk mengatasinya, pada agar terhindar dari pemikiran yang sedemikian, alangkah baiknya pada saat perkuliahan kita sertai dengan beberapa kursus untuk membina skill kita, seperti kemampuan dalam berbahasa dan beberapa skill lain yang sesuai dengan rencana pekerjaan kita di masa mendatang, hal ini agar kita lebih siap dan dan memiliki kemampuan atau keterampilan yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, sehingga peluang kita akan menjadi lebih besar untuk bekerja :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar