Beberapa Kesalahan Umum Di Dalam Perkuliahan Dan Tips Mengatasinya
Melihat
anaknya diwisuda adalah kebanggaan bagi setiap orang tua. Dari lubuk
hati setiap orang tua pasti menginginkan anaknya menjadi seorang yang
pintar dan sukses. Bahkan memaksa anaknya untuk kuliahpun bisa saja
mereka lakukan.. Berawal dari sebuah keterpaksaan inilah maka ketika
sudah menjadi mahasiswa, dia enggan untuk serius dalam kuliah, apalagi
pengen cepat-cepat diwisuda.alangkah baiknya sebuah perkuliahan diawali dengan niat sendiri, tanpa ada paksaan dari orang lain.
Kalah
dalam persaingan SPMB/UM PTN/PTS yang memiliki jurusan-jurusan
favorit, menyebabkan banyak mahasiswa memilih jurusan lain (yang tidak
diminati) sebagai pelarian ketika tidak diterima. Tujuannya adalah agar
mereka tetap bisa kuliah meski jurusan itu bukan yang diminati. agar terhindar dari hal seperti ini alangkah baiknya persiapan dalam memilih jurusan dilakukan sejak sedini mungkin, tidak hanya terfokus pada suatu jurusan, melainkan memiliki target yang lain. agar apabila anda gagal didalam sebuah jurusan, anda masih memiliki jurusan cadangan.
Terlalu menikmati kebebasan karena jauh dari ortu
Anak
Mami kalau kita sering sebut, terkadang juga menjadi faktor kuliah
lama. Rendahnya pengawasan dari orang tua (jauh dari ortu) terkadang
kebebasan itu dimanfaatkan secara berlebihan. Kerjanya maen, pacaran,
begadang tiap malam, nongkrong sana-sini dan lain-lainnya. disini kesadaran seorang anak merupakan jalan penyelesaian satu2nya, karena kebiasaan seperti ini agak sulit untuk dihilangkan.kehidupan bebas merupakan hal negatif pertama yang harus dihindari saat kuliah.
Sibuk mengikuti organisasi kemahasiswaan atau Ormas
Tingkat
Intelegency Emotional (IE) yang lebih besar daripada IQ mendorong
mahasiswa untuk lebih senang berorganisasi, bersosialisasi, bertukar
pikiran dan melakukan kegiatan-kegiatan atau bergabung dengan Ormas
daripada belajar. Kesibukannya itu terkadang menghabiskan uang, tenaga,
pikiran dan juga waktu sehingga kuliah terabaikan dan bukan prioritas
lagi.sebagai sesorang yang hendak memasuki fase dewasa, harusnya seorang anak kuliah mampu memanagement waktunya.adakalanya kita berorganisasi, namun jangan pernah kita lupakan tujuan awal dan utama kita berada di dalam dunia perkuliahan tersebut, lakukanlah hal-hal yang bermanfaat dan tidak merugikan diri sendiri.
Menekuni hobi secara berlebihan
Soft
Skill yang dimiliki mahasiswa mendorong untuk menjadi hobi. Hobi
kalau dilakukan secara wajar itu baik, tapi kalau berlebihan, pasti
mengganggu kegiatan lainnya. Beberapa hobi seorang mahasiswa antara
lain: ngegame, ngeband, billiard, Playstation, ngenet, Futsal, dll. apabila hal-hal tersebut dilakukan pada waktu yang tepat, seharusnya hal ini bukan merupakan sebuah masalah terhadap seorang anak kuliah, namun apabila dilakukan secara berlebihan, maka akan berdampak pada stamina dalam mengikuti perkuliahan, sehingga saat jam perkuliahan mahasiswa seringkali tidak beremangat atau letih setelah menjalani beberapa aktivitas tersebut.
Kerja
terkadang dibutuhkan bagi mahasiswa, terutama yang kurang mampu
ataupun untuk menambah uang saku. Tetapi tidak sedikit pula dari mereka
yang terlena dengan pekerjaannya itu. Alasannya simple, ujung akhir
dari kuliah adalah mendapat gelar sarjana yang bisa digunakan sebagai
sarana untuk mencari kerja sehingga menghasilkan uang. kalau kuliah
saja sudah bisa punya uang sendiri, kenapa harus buru-buru lulus?
Makanya mereka lebih senang kerja daripada ngurusin kuliahnya.namun seseorang hendaknya mampu menyelaraskan antara pekerjaan dan kuliah, yaitu dengan mencari waktu pekerjaan yang sesuai dan tidak mengganggu proses perkuliahan, kerja?? why not? kuliah jalan terus!!
Salah satu anggapan yang umum yaitu Tidak
adanya jaminan, inilah yang paling banyak membuat mereka lebih milih
lama kuliah daripada lama nganggur.. Prinsipnya : Rezeki itu sudah ada
yang ngatur, dan kalau sudah rejeki, gak bakal kemana. Jadi, buat apa
cepat-cepat lulus kalau ujung-ujungnya nganggur? Yang sudah sarjana
saja banyak yang nganggur kok. nah untuk mengatasinya, pada agar terhindar dari pemikiran yang sedemikian, alangkah baiknya pada saat perkuliahan kita sertai dengan beberapa kursus untuk membina skill kita, seperti kemampuan dalam berbahasa dan beberapa skill lain yang sesuai dengan rencana pekerjaan kita di masa mendatang, hal ini agar kita lebih siap dan dan memiliki kemampuan atau keterampilan yang mungkin tidak dimiliki oleh orang lain, sehingga peluang kita akan menjadi lebih besar untuk bekerja :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar